Model analisis AC pada transistor.
• Terdapat beberapa model yang digunakan untuk melakukan analisis AC pada rangkaian transistor. Yang paling umum digunakan adalah:
1. Model T (Model Ebers-Moll)
2. Model π
1. Model T
• Sering disebut model Ebers-Moll
• Sejauh sinyal AC kecil yang digunakan, dioda emiter masih berlaku sebagai resistansi re dan dioda kolektor sebagai sumber arus ic.
• Tidak memperhitungkan impedansi dalam pada inpus basis.
2. Model π
• Saat sinyal input AC dihubungkan dengan penguat transistor, terdapat tegangan basis –emiter AC vbe pada dioda emiter.
• Model π mendefinisikan dan memperhitungkan adanya impedansi input.
• Dari gambar 2 akan menghasilkan arus basis AC ib
• Sumber tegangan AC harus mensuplai arus basis AC ini, sehingga penguat transistor akan bekerja dengan baik.
• Dapat dinyatakan bahwa sumber tegangan AC dibebani oleh impedansi input dari basis.
• Ditinjau dari basis transistor, sumber tegangan AC akan terlihat sebagai impedansi input Zin(base).
• Pada frekuensi rendah, impedansi ini murni bersifat resistif (menghambat) dan dapat didefinisikan sebagai:
Zin (base) = Vbe/ib ....................(1)
Swamped Amplifier
• Bati tegangan dari penguat CE dapat berubah-ubah tergantung pada beberapa faktor, yaitu:
1. Arus tak bergerak
2. Variasi temperatur
3. Penggantian transistor karena nila re’ dan β berubah.
• Cara untuk membuat stabil bati tegangan adalah dengan membiarkan hambatan emiter tidak dihubungkan langsung dengan kaki emiter.
• Ketika arus emiter AC mengalir melalui hambatan emiter re yang tidak dihubungkan langsung, tegangan AC muncul di re.
• Tegangan AC pada re melawan perubahan dalam bati tegangan.
• Hambatan tidak di bypass re disebut suatu resistor umpan balik (feedback resistor) karena memiliki tegangan AC yang melawan perubahan dalam bati tegangan.
REFERENSI
• Buku Malvino,”Prinsip-Prinsip Elektronika” bab 10-11 analisis AC dan penguatan tegangan.
Materi lengkap [PDF]Analisis AC Pada Transistor BJT
Sumber: Sri Supatmi,S.Kom, Unikom
0 komentar:
Posting Komentar