Operasi Amplifier adalah suatu penguat linier dengan penguatan tinggi.
Gambar 2.1. Simbol op-amp
Gambar 2.1 adalah simbol op-amp dengan dua input (V1 and V2) dan satu output (Vout). Op-amp membutuhkan dua input power-supply, yaitu +12 V dan –12 V. Kebanyakan op-amp sebagai differential amplifiers, dimana penguatan dilakukan pada perbedaan (selisih) V1 and V2. Berikut perumusan 2.1:
...................................(2.1)
Dimana :
Vout = tegangan output
A = Penguatan open-loop
V1 = input inverting
V2 = input noninverting
Voltage Follower
Voltage follower biasanya didefinisikan sebagai rangkaian dengan penguatan 1 atau kurang dengan output mengikuti input. Berikut gambar rangkaian voltage follower.
Gambar 2.2. Rangkaian op-amp voltage follower
Dengan Rin yang tinggi dan Rout yang rendah.
Inverting Amplifier
Inverting amplifier merupakan konfigurasi yang banyak digunakan pada op-amp. Gambar 3.3 menunjukkan rangkaian inverting amplifier. Disebut Inverting amplifier karena sinyal input dimasukkan pada input inverting dan fasa output yang dihasilkan berbeda dengan fasa input.
Gambar 2.3. Rangkaian Inverting Amplifier
Noninverting Amplifier
Adakalanya dibutuhkan suatu penguatan tanpa membalik fasa. Gambar 2.4 adalah rangkaian op-amp noninverting, dimana input dimasukkan pada input noninverting.
Gambar 2.4. Rangkaian Noninverting
Materi lengkap [DOCX]Operational Amplifier (OP-AMP)
Sumber: Sri Supatmi,S.Kom, Unikom
0 komentar:
Posting Komentar