Tips Blogger

  1. Cara Membuat Blog
  2. Cara Memasang Templete
  3. Cara Membuat Live Traffic Feed
  4. Cara Membuat Visitor Histats
  5. Cara Merubah Cursor Pada Blog
  6. Cara Membuat Widget di Header
  7. Cara Membuat Menu Dropdown
  8. Cara Membuat Meta Tag
  9. Cara Memperkecil Ukuran Feedburner Dari 576K
  10. Cara Membuat Gambar Melayang
  11. Cara Menampilkan Jumlah Pembaca pada Email Subscriber
  12. Cara Mensetting Blog
  13. Cara Memasang Alexa Rank
  14. Cara Membuat Text Area
  15. Cara Membuat Text Area Select All
  16. Cara Memasang Jam
  17. Cara Membuat Link Berjalan
  18. Tips SEO (Search Engine Optimization)
  19. Cara Mengganti Judul Blog Dengan Judul Postingan
  20. Cara Agar Blog Terkenal
  21. Cara Agar Blog Banyak Dikunjungi
  22. Cara Unik Agar Blog Selalu Rame
  23. Cara Melihat Harga Jual Blog
  24. Cara Meningkatkan Pageviews
  25. Cara Membuat Form Berlangganan
  26. Cara Membuat Off/Online Yahoo Messenger
  27. Cara Membuat Visitor Flag Counter
  28. Cara Mengganti Logo Blogspot
  29. Cara Meningkatkan Alexa Rank
  30. Cara Menambah Tag Alt Pada Gambar
  31. Cara Membuat Read More
  32. Cara Membuat Tombol Reply Pada Komentar
  33. Syarat Google Adsense
  34. Situs - Situs Pay Per Click
  35. Cara Membuat Daftar Isi 3 Kolom
  36. Cara Membuat Recent Comment
  37. Cara Membuat Background Posting
  38. Cara Membuat Link
  39. Cara Membuat Contact Form / Kontak Kirim Email
  40. Cara Membuat Text Flash
  41. Cara Membuat Link Berkedip Warna Warni
  42. Cara Membuat Buku Tamu Shoutmix
  43. Cara Membuat Daftar Isi
  44. Cara agar Postingan Baru Tidak Muncul Pada Home
  45. Cara Membuat Translator
  46. Cara Memasang Site Meter
  47. Cara Mengetahui Jumlah Pengunjung Yang Online
  48. Cara Memasang Ip Address Checker
  49. Cara Menghitung Total Pengunjung
  50. Cara Membuat Tanda Tangan
  51. Cara Memasang PageRank
  52. Cara Memasang Kalender
  53. Cara Membuat Huruf Besar Pada Awal Postingan
  54. Cara Meningkatkan Traffic Blog
  55. Cara Merubah Tampilan Alexa Dan Page Rank
  56. Cara Membuat Tools Mengukur Berat Blog
  57. Cara Mengukur Berat Blog
  58. Cara Membuat Convert Kode Html
  59. Cara Posting Kode HTML
  60. Cara Mengecek Blog Yang Dofollow
  61. Cara Membuat Blog Menjadi Dofollow

Artikel Populer

Download Software GRATIS

Dioda

Karakteristik Dioda

Hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus searah. Penyearah digunakan untuk mendapatkan arus searah dari suatu arus bolak-balik. Arus atau tegangan tersebut harus benar-benar rata tidak boleh berdenyut-denyut agar tidak menimbulkan gangguan bagi peralatan yang dicatu.Dioda sebagai salah satu komponen aktif sangat popular digunakan dalam rangkaian elektronika, karena bentuknya sederhana dan penggunaannya sangat luas. Ada beberapa macam rangkaian dioda, diantaranya : penyearah setengah gelombang (Half-Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full-Wave Rectifier), rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda tegangan (Voltage Multiplier). Di bawah ini merupakan gambar yang melambangkan dioda penyearah.

Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda. Lambang dioda seperti anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini mengingatkan kita pada arus konvensional dimana arus mudah mengalir dari sisi P ke sisi N.

Dioda terbagi atas beberapa jenis antara lain :

�� Dioda germanium

�� Dioda silikon

�� Dioda selenium

�� Dioda zener

�� Dioda cahaya (LED)

Dioda termasuk komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor. Beranjak dari penemuan dioda, para ahli menemukan juga komponen turunan lainnya yang unik. Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda tidak lain adalah sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe P dan satu sisinya yang lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya akan dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N.

Gambar ilustrasi di atas menunjukkan sambungan PN dengan sedikit porsi kecil yang disebut lapisan deplesi (depletion layer), dimana terdapat keseimbangan hole dan elektron. Seperti yang sudah diketahui, pada sisi P banyak terbentuk hole-hole yang siap menerima elektron sedangkan di sisi N banyak terdapat elektron-elektron yang siap untuk bebas merdeka. Lalu jika diberi bias positif, dengan arti kata memberi tegangan potensial sisi P lebih besar dari sisi N, maka elektron dari sisi N dengan serta merta akan tergerak untuk mengisi hole di sisi P. Tentu kalau elektron mengisi hole disisi P, maka akan terbentuk hole pada sisi N karena ditinggal elektron. Ini disebut aliran hole dari P menuju N, Kalau menggunakan terminologi arus listrik, maka dikatakan terjadi aliran listrik dari sisi P ke sisi N.

Dioda dengan bias maju

Sebaliknya apakah yang terjadi jika polaritas tegangan dibalik yaitu dengan memberikan bias negatif (reverse bias). Dalam hal ini, sisi N mendapat polaritas tegangan lebih besar dari sisi P.

Dioda dengan bias negatif

Tentu jawabannya adalah tidak akan terjadi perpindahan elektron atau aliran hole dari P ke N maupun sebaliknya. Karena baik hole dan elektron masing-masing tertarik ke arah kutup berlawanan. Bahkan lapisan deplesi (depletion layer) semakin besar dan menghalangi terjadinya arus. Demikianlah sekelumit bagaimana dioda hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Dengan tegangan bias maju yang kecil saja dioda sudah menjadi konduktor. Tidak serta merta di atas 0 volt, tetapi memang tegangan beberapa volt di atas nol baru bisa terjadi konduksi. Ini disebabkan karena adanya dinding deplesi (depletion layer). Untuk dioda yang terbuat dari bahan Silikon tegangan konduksi adalah di atas 0.7 volt. Kira-kira 0.3 volt batas minimum untuk dioda yang terbuat dari bahan Germanium.

grafik arus dioda

Sebaliknya untuk bias negatif dioda tidak dapat mengalirkan arus, namun memang ada batasnya. Sampai beberapa puluh bahkan ratusan volt baru terjadi breakdown, dimana dioda tidak lagi dapat menahan aliran elektron yang terbentuk di lapisan deplesi.

ZENER

Phenomena tegangan breakdown dioda ini mengilhami pembuatan komponen elektronika lainnya yang dinamakan zener. Sebenarnya tidak ada perbedaan struktur dasar dari zener, melainkan mirip dengan dioda. Tetapi dengan memberi jumlah doping yang lebih banyak pada sambungan P dan N, ternyata tegangan breakdown dioda bisa makin cepat tercapai. Jika pada dioda biasanya baru terjadi breakdown pada tegangan ratusan volt, pada zener bisa terjadi pada angka puluhan dan satuan volt. Di datasheet ada zener yang memiliki tegangan Vz sebesar 1.5 volt, 3.5 volt dan sebagainya.

Ini adalah karakteristik zener yang unik. Jika dioda bekerja pada bias maju maka zener biasanya berguna pada bias negatif (reverse bias).

LED

LED adalah singkatan dari Light Emitting Dioda, merupakan komponen yang dapat mengeluarkan emisi cahaya. LED merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N juga melepaskan energi berupa energi panas dan energi cahaya. LED dibuat agar lebih efisien jika mengeluarkan cahaya. Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang dipakai adalah gallium, arsenic dan phosphorus. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.

Simbol LED

Pada saat ini warna-warna cahaya LED yang ada adalah warna merah, kuning dan hijau. LED berwarna biru sangat langka. Pada dasarnya semua warna bisa dihasilkan, namun akan menjadi sangat mahal dan tidak efisien. Dalam memilih LED selain warna, perlu diperhatikan tegangan kerja, arus maksimum dan disipasi daya-nya. Rumah (chasing) LED dan bentuknya juga bermacam-macam, ada yang persegi empat, bulat dan lonjong.

LED terbuat dari berbagai material setengah penghantar campuran seperti misalnya gallium arsenida fosfida (GaAsP), gallium fosfida (GaP), dan gallium aluminium arsenida (GaAsP). Karakteristiknya yaitu kalau diberi panjaran maju, pertemuannya mengeluarkan cahaya dan warna cahaya bergantung pada jenis dan kadar material pertemuan. Ketandasan cahaya berbanding lurus dengan arus maju yang mengalirinya. Dalam kondisi menghantar, tegangan maju pada LED merah adalah 1,6 sampai 2,2 volt, LED kuning 2,4 volt, LED hijau 2,7 volt. Sedangkan tegangan terbaik maksimum yang dibolehkan pada LED merah adalah 3 volt, LED kuning 5 volt, LED hijau 5 volt.


[PDF]Dioda Download

Sumber : Sri Supatmi, Unikom


comment 0 komentar:

Posting Komentar

 
© 2010 Tips Teknik Komputer is proudly powered by Blogger